Iklan

Kamis, 05 April 2012

planet berlian itu nyata

Planet Berlian (ilustrasi)
Ilustrasi si planet berlian.
Para tim astronom dari Italia, Amerika, Jerman dan Australia yakin bahwa mereka telah menemukan sebuah planet yang terbuat dari batu berlian sepenuhnya! Para ilmuwan dari University of Manchester berpikir bahwa mereka telah menemukan sebuah bintang masif di galaksi Bima Sakti yang berubah menjadi planet kecil dari batu berlian.
Planet dari batu berlian? Wao.. tak bisa dibayangkan seberapa ‘kaya’nya kita jika memilikinya.
Jadi sebenarnya nih planet ditemukan secara tak sengaja saat para peneliti sedang mengamati bintang aneh yang terdeteksi radar. Bintang aneh yang bernama pulsar itu kemudian dimata-matai menggunakan sebuah teleskop yang berbasis di sebuah observatorium di Cheshire.
Dan penemuan itu lalu menuntun para ilmuwan untuk menemukan planet yang mengorbit di sekitar pulsar bernama PSR J1719-1438. Planet ini sebenarnya terbuat karbon dan oksigen yang saking padatnya mengkristal dan menjadi seperti batu berlian.
Jika planet lain kebanyakan terbuat dari bahan yang lebih ringan seperti helium dan hidrogen, maka planet ini diduga memiliki komposisi dasar yang lebih berat.
Tak hanya terbuat dari batu sejernih berlian, diameter planet ini ternyata juga berukuran lima kali lebih besar dari bumi, sebagaimana dikutip dailymail. Hebatnya, ukuran planet yang lumayan besar ini memiliki massa yang lebih besar dari planet Jupiter namun tak terhisap oleh gravitasi bintangnya, si pulsar yang berputar lebih dari 10.000 kali per menit dengan massa sekitar 1.4 kali lebih besar dari matahari.
Pulsar adalah bintang kecil yang berputar dengan cepat yang ukuran diameternya lebih dari 10 mil, kira-kira seukuran kota kecil yang memancarkan gelombang radio.
Planet berlian terjadi dengan proses yang sedikit rumit. Berawal dari dua bintang yang berada dalam satu orbit dan kemudian salah satu bintang tersebut meledak saat usianya sudah tua. Sebagaimana hukum planet, kalau meledak biasanya berubah menjadi bintang raksasa berwarna merah. Nantinya bintang merah tersebut akan berubah menjadi bintang katai putih.
Nah akhirnya si pulsar mulai menghisap materi dari si katai putih namun si pulsar tak berhasil menghisap semuanya. Nah inti dari si katai putih inilah yang akhirnya menjadi planet.
Biasanya nih dalam beberapa kasus, si katai putih akan ‘dimakan’ oleh si pulsar jika jarak keduanya terlalu dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda